Postingan ini berhubungan dengan artikel sebelumnya ya~ yang belum baca, bisa klik link ini : Pengalaman Jalan-Jalan ke Bangka Belitung - Edisi di Pulau Bangka (1)
Jumat, 30 Oktober
Selama hampir 2 minggu di Bangka Belitung, aku 2x berkunjung ke Pantai Pasir Padi. Pantai ini berada dekat dengan pusat Kota Pangkal Pinang. Pantai ini sangat cocok juga dikunjungi untuk anak-anak karena ombaknya yang cukup bersahabat.
Pantai ini sangat unik sekali. Sesuai nama nya pasir padi. pasirnya bukan pasir pantai seperti kebanyakan pantai. Tapi berupa kumpuluan bebatuan dan kulit kulit kerang kecil. Cantik sekali.
Detail nya jika di foto dari dekat, benar benar kumpulan kulit cangkang kerang :
Fyi pantai pasir padi ini dangkal. Pantai ini juga tidak berombak karena ada pembatas batu pemecah ombak dari kejauhan. Air laut dipantai ini tidak "lengket" seperti kebanyakan pantai. Setelah dicicip (iseng karena kepo) ternyata air dipantai ini tidak terlalu asin dibanding air laut biasanya. Oalah ternyata!
Sore hari terlihat ramai sekali. Banyak yang bersantai sekedar nongkrong di warung, atau menggelar tikar, bermain pasir dan nyebur ke air. Ku lihat banyak juga yang memancing lho! Oiya di kawasan pantai ini juga ada beberapa rumah makan dan restoran, namun kebetulan aku tidak kesana. Selama disana, banyak beberapa pedagang yang menjajakan barang dagangannya. Ngemil ngemil kenyang juga hahaha.
Kami berada disana hingga menjelang matahari terbenam. Lalu jengjeng! terlihat ada penyu yang sedang menuju ke daratan. Seperti sedang menunggu daratan sepi dari manusia.
Menunggu sunset dan ternyata pantai ini tak menghadap barat jadi ga kedapatan "momen matahari tenggelamnya" hanya berupa pantulan cahayanya yang semakin lama memudar. Setelah googling-googling ternyata memang pantai ini memiliki spot sunrise yang indah! PANTESAN!
kan berlawanan arah hihihi. Kalau ngeliat matahari tenggelam di timur malah ngeri kan.
Sabtu, 31 Oktober
Saatnya ke Bangka Botanical Garden (BBG), terletak dekat dengan Pantai Pasir Padi juga lho!
Bangka Botanical Garden (BBG) merupakan destinasi agrowisata di Kota Pangkal Pinang. Dulu nya ini merupakan tanah terbengkalai lalu disulap menjadi lahan yang produktif seperti sekarang ini. Yah, dulunya ada kisah miris dibaliknya. Dulunya Tempat ini merupakan tambang timah dan lahan kritis berupa lahan gambut dan berpasir. beberapa bagian lahan di wilayah ini mengalami kerusakan karena aktivitas pertambangan timah. Lalu PT Dona Kembara Jaya, sebuah perusahaan pertambangan timah melakukan gerakan pemulihan lahan tambang di kawasan Ketapang, Kota Pangkalpinang.
Kini tempat ini menjadi lahan pengembangan holtikultura, peternakan, penyediaan bibit dan pakan ternak.
Tanah merah dengan suasana asri oleh rimbunnya pepohonan cemara. Seperti Nami Island ? Tapi menurutku Nami Island di Korea sih lewat hehehe. Spot foto dengan deretan pepohonan menjadi primadona pengunjung yang datang. Ada banyak sekali kolam ikan. Kami sempat berhenti lalu beristirahat sejenak di salahsatu pondok pendopo di pinggir kolam. Biaya sewa Rp.50.000 dan sudah disediakan tikar. Sangat cocok untuk bersantai sambil piknik. Lihat ikan dan memberinya makan. Oiya! bisa kasih makan juga lho. Makanan ikannya dijual Rp.5000/Sachet plastik.
Sayang entah kenapa saat berkunjung kawasan menuju peternakan dan perkebunannya sedang ditutup (Mungkin sepi karena saat pandemi), jadilah kami hanya menikmati suasana keasrian dan ketenangan sekitar kolam. Lanjut sebelum pulang, jangan lupa untuk membeli susu sapi BBG ya!
Sebelum pergi beli susu BBG, lalu menikmati nya di pantai Pasir Padi hihihi.
Lanjut, rasanya sudah lelah setelah mengunjungi berbagai tempat. Saat nya untuk mengisi kembali energi yang sudah terkuras hehehe. Wisata kuliner! kali ini kami menuju ke Babel Bhay Park tepatnya di samping kantor Polda Bangka Belitung. Beginilah Polda Kepulauan Bangka Belitung menyulap lahan bekas tambang timah dan tanah kosong menjadi taman menyenangkan.
Kita ke Lempah Kuning Lily khas Toboali dengan bumbu tumbuk. Berlokasi di taman Babel Bhay Park ini. Terus saja sampai ke belakang didekat kolam! Makan-makan outdoor dengan pepohonan rindang dan angin sepoi sepoi, cozy banget sih. Lempah kuning ternyata mirip dengan pindang (?) cuma warna nya kuning dan rempah-rempahnya lebih kuat. Seingatku di menu ada lempah kuning kepala ikan, badan ikan, cumi dan udang. Aku memilih cumi karena selama ini makan pindang selalu pindang ikan. Sedangkan yang lainnya memilih lempah kuning ikan. Makanan datang ~ wah tampilannya sangat menggoda dan membangkitkan selera makan.
Coba cicip punya lempah kuning ikan punya adik dan aku merasa kepedesan, hehe. Beruntung ketika punyaku datang ternyata kuah lempah kuningnya tidak terlalu pedas dengan yang pertama ku cicip! wah rezeki banget !
Harganya murah dan porsinya juga banyak ~ Makan seafood dengan semurah ini sangat wow sekali. Yah, walaupun menurutku porsi nya banyak ujung ujungnya habis juga sih.
Btw di foto terlihat sedikit, padahal nyatanya mangkuknya cukup besar dan cuminya tak terlihat karena di dalam kuah.
Sempat bertanya sayur apa yang sedang tersedia. Ternyata ada sayur kucai! Wah makanan unik dan khas lagi nih! setauku tanaman kucai merupakan tanaman obat. Ternyata disini dimasak sayur. Rasanya juga mantap cocok dilidah.
Minggu, 1 November dan Senin, 2 NovemberKebetulan tidak kemana mana hehehe, sekedar jalan jalan di Kota Pangkal Pinang saja dan kebetulan senin full kuliah online serta persiapan untuk ke Belitung di hari Selasa ~
Nantikan postingan postingan selanjutnya yaa~ masih ada Pengalaman ke Belitung dan Trip 1 hari Bangka (Gurun Pelawan Namang dan Danau Kaolin)
See u and thank you ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar