Tuts hitam dan putih .. yap! piano
Aku kembali tertarik mempelajarinya setelah belasan tahun aku tidak menyentuh kembali tutsnya. Berawal dari mamaku yang tertarik dengan piano dan langsung membelinya :'v
Jadi gini, dulu aku pernah punya keyboard sekitar umur 4-5 tahunan lah. Cuman karna rencana nya mau pindah kota jadi keyboardnya disimpan dirumah mbah. Jadinya cuma bisa do-re-mi-fa-sol-la-si-do deh :v hahaha
Cukup flashbacknya, setelah piano tsb berada di rumah tanganku yang usil ini langsung memainkannya :v alias asal asalan menekan tutsnya. Kemudian karna piano dah dirumah, mau nyoba belajar deh. Otodidak! males les :v gak ada waktu karna tugas aja sudah menumpuk dalam seminggu.
Kalo cuma nekan nekan pake satu tangan kayak di pianika sih bisa. Ya tapi masa piano dimainin kayak pianika :v
akhirnya aku mulai searching berbagai video tutorial main piano deh di youtube. Banyak banget tutorialnyaaa.. tapi aku lebih suka yang synthesia (entah benar atau salah tulisan nya wkwk). Tapi ya itu harus di hapal. Mulai deh ngafalnya. SANGAT MEMERLUKAN KESABARAN loh guys.
maka beberapa lagu pun mulai ku kuasai.
Hmmm namun tidak mungkin aku begitu begitu saja. Aku pun mulai menyukai musik klasik dibanding pop dalam piano. Alasannya? musik klasik identik dengan ketenangan. Maka aku mulai "menonton video dan menghafalnya" huhu. Tapi muncul pemikiran lain, kurasa aku harus les! ya harus les piano! gak mungkin banget harus ngafal satu lagu berarti aku harus mempelajarinya secara formal mulai dari membaca not balok. Maka aku berencana les musik ^-^ sekian
maka beberapa lagu pun mulai ku kuasai.