Langit biru tak lagi terlihat, matahari pun hilang tak berjejak ... Suasana nya begitu gelap gulita...
Dada semakin sesak, namun kaki masih dilangkahkan menuju sekolah tempat menuntut ilmu ...
Pemandangan setiap orang menggunakan masker sudah biasa ... Bermacam macam gambar dan warnanya ..
Tak ada libur, kami masih melaksanakan proses pembelajaran seperti biasa... berbeda dengan daerah yang merupakan "Sumber Asap" yang sekolahnya harus di liburkan berbulan bulan karena kabut asap memberikan dampak yang sangat berbahaya.
Sudah lama kami tidak melaksanakan upacara bendera dan kultum jum'at.
Sudah lama kami tidak melaksanakan upacara bendera dan kultum jum'at.
Kami pun tidak dapat mengikuti pelajaran olahraga dan kami harus mengurangi aktivitas di luar ruangan sesuai dari instruktur pemerintah dan kepala sekolah.
Tidak bisa kubayangkan, kami daerah yang hanya terkena dampak saja sudah seperti ini kabut asapnya apalagi yang berada di daerah titik api berasal. Aku heran dengan orang yang membakar hutan demi kepentingan pribadinya. Apakah ia tidak memikirkan bagaimana dampaknya. Bagaimana dengan flora dan fauna di sana ? Pasti sangat menderita ya ... ataukah sudah menjadi abu
Betapa prihatinnya melihat kekayaan alam dan keragamannya yang mulai hilang lenyap bersama asap yang menyebar ke antero nusantara. Ini semua memang ulah manusia. Namun tidak hanya manusia saja yang merasakan akibatnya. Hewan dan tumbuhan yang tidak tahu apa apa pun ikut terkena imbasnya.
Beberapa hari yang lalu sekolah kami di liburkan. Rabu-Kamis-Jum'at-Sabtu harus kami habiskan dengan berdiam diri dirumah. Membaca jendela dunia dan mengerjakan berbagai tugas yang telah di berikan. Ada beberapa murid yang senang dengan keputusan untuk meliburkan anak sekolah ini karena kabut asap cukup mengganggu. Namun ada pula yang tidak senang, bosan bila hanya dirumah saja.
Beberapa hari kemudian, hujan turun sehingga kabut asap perlahan lahan hilang. Setiap orang menyambut dengan sukacita setiap tetes nya. Mensyukuri karunia yang telah di berikan tuhan.
Harapanku semoga bencana ini tak akan terulang dan dapat di jadikan pelajaran bagi kedepannya.
Beberapa hari kemudian, hujan turun sehingga kabut asap perlahan lahan hilang. Setiap orang menyambut dengan sukacita setiap tetes nya. Mensyukuri karunia yang telah di berikan tuhan.
Harapanku semoga bencana ini tak akan terulang dan dapat di jadikan pelajaran bagi kedepannya.
ps: foto diambil pada harikamis .. bisa dibilang kondisi nya lebih baik dibanding hari sebelumnya